Jumat, 20 Maret 2009


H Saepudin, Cucu Pertama Mak Erot
Hanya Saya yang Pegang Pusaka Mak Erot

“Saya punya jimat atau pusaka, yang oleh Mak Haji selalu dibawa jika ngobatin pasien. Jimat ini yang menjadi andalan dalam melakukan terapi. Pusaka itu, dulu diberikan ke ibu saya. Lalu, sekarang ada pada saya,” kata H Saepudin, cucu pertama Mak Erot.

Seharusnya, begitu Pak Haji berkata, dirinya tidak perlu membuka rahasia kemanjuran pengobatan Mak Erot itu. Sebab, jimat yang kini ada di tangannya, tidak bisa dipinjamkan pada siapapun. Selain itu, untuk keadaan yang tidak diperlukan, pusaka itu hanya tersimpan di almari khusus yang selama ini hanya dia yang tahu tempat penyimpanannya.
“Pesan Mak Haji, agar hati-hati. Dengan jimat itu, keutuhan anak-cucunya dapat dikumpulkan lagi. Selama ini, memang bibit perselisihan selalu muncul. Selama masih hidup saja, sudah banyak anak cucu Mak Haji yang tidak akur. Tapi Alhamdulillah, mereka selalu nurut kalau saya yang ngomongin,” katanya di tempat prakteknya di Jl Bandengan Utara, Jakarta Utara.
Perjalanan spiritual Mak Erot yang panjang, ternyata, juga hanya Haji Saepudin yang tahu. Di mana saja tempat-tempat dulu Mak Erot bertirakat, lalu dari mana sesungguhnya ilmu pengobatan yang termasyur itu didapat. Tidak ada anak cucu yang diberi tahu. Ini, dimaksudkan agar, tidak disalah-gunakan.
Mak Haji, kata Saepudin, sangat hati-hati menjaga kerahasiaan ilmu pengobatannya. Tidak semua anak-cucunya diberi ilmu yang mujarap. Meskipun hampir keturunan Mak Erot membuka praktek terapi alat vital, tapi tidak semua memiliki ilmu yang memadahi.
“Saya bukannya mau mengecilkan mereka. Tapi kenyataannya memang seperti itu. Di antara keluarga sendiri sudah saling bersaing. Ini yang sejak dulu selalu dikhawatirkan oleh Mak Haji. Dia sering mengeluh pada saya, gimana caranya bisa menyatukan anak-cucunya yang tercerai-berai. Banyak pesan dia supaya saya bisa menjadi pemersatu mereka. Ya Alhamdulillah, selama, walaupun bersaing, kalau saya sudah bicara, semua menurut,” katanya.(*)

1 komentar: